Sepertinya Pemblokir Iklan Anda Aktif
Maaf, Sayangnya blog ini tidak bisa hidup tanpa bantuan dari iklan.
Mohon nonaktifkan terlebih dahulu Pemblokir iklan (misal: Adblock) khusus untuk blog ini.
Setelah Anda menonaktifkan AdBlock, silahkan reload halaman ini.
Terima Kasih, semoga anda selalu dimudahkan pada setiap usaha, serta semoga Tuhan menambah kualitas kesehatan anda sekeluarga.

Jabat tangan
FaRo.

Ditulis oleh Imam Fahrur Rofi, 105090500111041, Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya. Untuk memenuhi tugas Artikel Ilmiah Kuliah Bahasa Indonesia, 9 April 2013.

Statistika
Statistik adalah kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang tersusun dalam table dan atau diagram yang melukiskan suatu persoalan.

Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan. Statistika dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensia.

Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna.

Statistika inferensia adalah metode yang berhubungan dengan analis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan tentang seluruh gugus data induknya.

Sebagai statistikawan Brawijaya, saya setuju dengan pendapat tersebut, namun secara keseluruhan, statistika mempelajari tentang penarikan kesimpulan atau keputusan berdasarkan data yang tidak tentu, data yang tidak tentu ini maksudnya adalah data yang memiliki kemungkinan berubah – ubah sepanjang waktu. Terlepas dari sumber data, data yang digunakan dalam statistik data kuantitatif.

Data
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka,  data ini dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu data diskrit dan data kontinu.
  • Data diskrit adalah data dalam bentuk angka yang diperoleh dengan cara membilang, contoh data diskrit adalah jumlah anggota dalam suatu kelompok. Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat.
  • Data kontinu adalah data dalam bentuk angka yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinu dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan tergantung jenis skala pengukuran yang digunakan. Contoh dari data kontinu adalah tinggi badan, suhu, dan berat. 
Berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan, data kuantitatif dikelompokan lagi dalam empat tingkatan yang memiliki sifat berbeda, yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.
  • Data nominal adalah data yang diperoleh melalui pengelompokan objek berdasarkan kategori tertentu. Perbedaan kategori objek hanya menunjukkan perbedaan kualitatif. Meskipun data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka, namun angka tersebut tidak memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat dibandingkan. Contoh data nominal yaitu pernyataan “ya” yang dikategorikan dalam angka (1) dan “tidak” yang dikategorikan dalam angka (0).
  • Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek yang telah disusun secara berjenjang menurut besarnya, setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai dari terendah sampai tertinggi atau sebaliknya. Namun demikian, rentang antar jenjang tidak harus sama. Dibandingkan dengan data nominal, data ordinal berlaku perbandingan dengan menggunakan fungsi pembeda yaitu “>” dan “<”, meski dapat disusun dalam suatu urutan, namun belum dapat dilakukan operasi matematika. Contoh dari data ordinal adalah tingkatan pendidikan.
  • Data Interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal. Kelebihan sifat data interval dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki sifat kesamaan jarak (equality interval) atau memiliki rentang yang sama antara data yang telah diurutkan. Karena kesamaan jarak tersebut, terhadap data interval dapat dilakukan operasi matematika penjumlahan dan pengurangan ( +, – ). Namun demikian masih terdapat satu sifat yang belum dimiliki yaitu tidak adanya angka Nol mutlak pada data interval. Contoh data interval adalah skor jawaban, misalnya skor (5) untuk jawaban sangat baik, skor (4) untuk jawaban “baik”,skor (3) untuk jawaban “cukup”, skor (2) untuk jawaban “kurang baik”, skor (1) untuk jawaban “sangat kurang baik”.
  • Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik Nol absolut (mutlak) sehingga dapat diterapkannya semua bentuk operasi matematik ( + , – , x, : ). Sifat-sifat yang membedakan antara data rasio dengan jenis data lainnya (nominal, ordinal, dan interval) dapat dilihat dengan memperhatikan contoh berikut:
  • Data hasil pengukuran berat suatu benda yang dinyatakan dalam gram memiliki semua sifat-sifat sebagai data interval. Benda yang beratnya 1 kg. berbeda secara nyata dengan benda yang beratnya 2 kg. Ukuran berat benda dapat diurutkan mulai dari yang terberat sampai yang teringan. Perbedaan antara benda yang beratnya 1 kg. dengan 2 kg memiliki rentang berat yang sama dengan perbedaan antara benda yang beratnya 2 kg. dengan 3 kg. Angka 0 kg. menunjukkan tidak ada benda (berat) yang diukur. Benda yang beratnya 2 kg., 2 kali lebih berat dibandingkan dengan benda yang beratnya 1 kg.
Pemahaman peneliti terhadap jenis – jenis data penelitian bermanfaat untuk menentukan teknik analisa data yang akan digunakan. Pemahaman yang berbeda pada setiap peneliti akan menghasilkan data dan hasil yang berbeda. Dari sinilah kejujuran seorang peneliti sangat diperlukan, karena perbedaan sedikit pada data akan berpengaruh besar pada analisa dan hasilnya.

Jujur
Jujur adalah sifat yang harus dimiliki oleh pelaku sains, saya menemukan sebuah kutipan berbunyi “Keamanan dari ilmu pengetahuan bergantung pada ada tidaknya manusia yang lebih peduli pada kejujuran metode yang digunakannya daripada nilai dari hasil yang diperoleh dari menggunakannya.”1. kutipan ini secara tidak langsung mengingatkan kita sebagi pelaku ilmiah untuk lebih mementingkan kejujuran dalam penggunaan metode dibandingkan hasil dari metodenya.

Probabilitas
Probabilitas atau ketidakpastian adalah hal utama yang dipelajari di statistika. Pentingnya mempelajari sifat probabilitas telah disadari beberapa abad yang lalu. 

Galileo (1564 – 1642) yang pertama kali menyadari bahwa pengukuran ulang dalam kondisi sama akan menghasilkan data yang bervariasi. Beliau menekankan bahwa “mengukur lagi dan lagi untuk mengetahui perbedaan dan perbedaan dari perbedaan”. 

Kurang lebih 200 tahun kemudian. Gauss (1777 – 1855) mempelajari hokum – hokum probabilitas kesalahan dalam pengukuran, yang kemudian dirumuskan menjadi distribusi normal. 

Einstein, pada awalnya pandangan beliau adalah sebuah teori yang objek-objeknya dihubungkan oleh hokum-hukum harus didasarkan pada fakta, bukan probabilitas. Beliau pernah berkata, “ Tuhan tidak bermain dadu dengan semesta alam”. Namun mengejutkan, beliau menyetujui saran dari S.N Bose mengenai probabilitas perilaku molekul, yang akhirnya menghasilkan teori Bose – Einstein.

Statistika dalam Kehidupan Sehari-hari
Kita hidup dengan statistik. Mulai dari laporan harga mata uang di Koran pagi hingga laporan hasil pemilu di televisi, banyak angka yang muncul pada laporan hasil pemilu tersebut, bahkan nilainya hingga ratusan juta, lantas bagaimana angka – angka ini dihasilkan? Semua angka – angka ini sendiri merupakan bagian dari pengukuran statistik. Ada sistem statistik yang rumit untuk mengumpulkan data secara rinci dan menganalisanya untuk menghasilkan angka agregat.

Melalui kerangka kerja yang tepat mengenai pengumpulan data, perencanaan serta analisa data, maka statistik akan memberikan pemahaman yang lebih baik dan deskripsi tepat untuk sebuah masalah atau fenomena. Bentuk Tabular, diagram dan grafik sangat membantu dalam menyajikan informasi serta memahami hasil dari metode statistic. Metode statistic digunakan untuk memberikan solusi ilmiah pada berbagai disiplin ilmu seperti biologi, ilmu sosial politik, dan ilmu disiplin lain. Dengan begitu, secara luas diakui bahwa penggunaan yang tepat dari statistik adalah kunci dari keberhasilan penelitian ilmiah. Dalam hal ini kualitas dan integritas data adalah unsur paling penting dalam keberhasilan dan kegunaan statistik.

Kegunaan Statistik 
Ada banyak contoh penggunaan statistika, statistika berperan penting pada beberapa bidang pendidikan dan kehidupan, saya telah menunjukkan dua contoh kegunaan statistika yaitu laporan pemilu dan laporan kurs mata uang. Dalam sektor pertanian, statistika digunakan untuk menentukan varietas tanaman, kombinasi pupuk, pestisida, kepadatan dan kualitas tanah serta pertumbuhan tanaman. Penggunaan statistik dalam perilaku psikologis dikenal sebagai psikometri. Pemeriksaan iklim beserta peramalan cuaca menggunakan analisis statistika secara efektif. Contoh paling sederhana adalah penentuan rute distribusi barang. Serta masih banyak contoh lain dalam kehidupan sehari hari.

Penyalahgunaan Statistik 
Sejak awal, statistika juga telah disalahgunakan dan telah terjadi perdebatan tentang bagaimana memahami atau menanggapi penyalahgunaan statistik. Bahkan pada tahun 1906, ada buku berjudul “Lies, Damned Lies, and Statistics” yang ditulis oleh Mark Twain, dan dipublikasikan oleh North American Review.

Untuk memahami apa yang dimaksud dengan “menyalahgunakan statistik,” adalah penting untuk menggambarkan peran statistik dalam metode ilmiah dan menghubungkan konsep “penyalahgunaan” dengan konsep lain yang lebih etis seperti “ketidakmampuan” atau “kelalaian”, konsep ini lebih dikenal dengan sebutan galat. Beberapa penyalahgunaan statistick dapat dianggap sebagai galat, meskipun sebagian besar penyalahgunaan harus dipandang sebagai kelalaian.

Kinerja analis statistik professional sangat penting dalam banyak aspek masyarakat. Penggunaan statistik pada diagnosa medis dan penelitian biomedis dapat mempengaruhi apakah individu hidup atau mati, dan apakah kesehatan mereka dilindungi atau terancam. Kehidupan, kematian, dan kesehatan, serta efisiensi, mungkin dipertaruhkan dalam analisa statistika. Pada penelitian ilmiah di semua disiplin ilmu membutuhkan rancangan, pengamatan, dan analisa percobaan yang cermat. 

Bahkan dalam teori, banyak ilmu dan rekayasa melibatkan variabilitas alami. Variabilitas, baik kecil atau besar, harus diperiksa dengan hati-hati untuk menghindari kesalahan acak dan bias dari peneliti. Oleh karena itu, semua praktisi dari statistik memiliki kewajiban sosial untuk melakukan pekerjaan mereka secara professional, kompeten dan etis.

Hasil penelitian statistik biasanya dinyatakan dalam bentuk numerik. Oleh karena itu, peneliti harus menyadari fakta bahwa ketepatan hasil numeriknya bervariasi bergantung cara pengambilan contoh. Kesimpulan numerik yang diperoleh dari studi sampel dianggap sebagai wakil dari semestanya. 

Sebuah kesalahan yang sangat umum dalam penelitian statistik adalah pemilihan sampel yang tidak akurat, seperti memilih sampel dari segmen tertentu dalam semesta, kesimpulan yang diambil dari sampel bias tidak akan akurat dalam mencerminkan semesta yang lebih besar. Penyalahgunaan terjadi ketika kesimpulan tersebut dijadikan wakil dari semesta oleh peneliti baik sengaja maupun tidak mengabaikan bias sampel.

Sebagai contoh dari penyalahgunaan statistika, di dunia perbankan. Konsep inflasi sering disalahpahami oleh masyarakat. Anda pasti pernah mendengar berita mengenai inflasi yang telah turun, namun pada kenyataannya harga barang di pasar belum turun. Jadi, manakah yang benar? Kebenarannya adalah bahwa inflasi diindikasikan sebagai perubahan persentase, sehingga meski persentase saat ini menurun, itu berarti harga pasar akan naik dengan tingkat yang lambat, dan terus naik. Harga pasar akan turun hanya ketika inflasi bernilai negative.

Kesimpulan
Kesimpulannya, kita harus bertanya kepada diri sendiri tentang mengapa ada buku berjudul “Lies, Damned Lies and Statistics” seperti yang telah disinggung sebelumnya, menurut pendapat saya, adanya buku itu karena masyarakat pada tahun tersebut masih belum begitu sadar informasi, sehingga menyebabkan banyak orang yang salah mengerti tentang hasil statistika.

Salah satu tujuan dari statistika adalah membawa informasi ke masyarakat dalam bentuk yang mudah dipahami. Namun itu akan menjadi percuma jika masyarakat tidak mengerti apapun mengenai statistik. Oleh karena itu, pelatihan dan pembelajaran statistic akan membantu dalam penyebaran informasi mengenai statistic sehingga masyarakat tidak lagi salah mengartikannya.

1 Cohen, Morris R., on “Scientific Method,” in The Encyclopaedia of the Social Sciences.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Post link : http://www.blognafaro.com/2013/10/Artikel-Penggunaan-dan-Penyalahgunaan-dari-Statistika.html

Artikel Penggunaan dan Penyalahgunaan dari Statistika

Artikel Penggunaan dan Penyalahgunaan dari Statistika
Ringkasan : Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan. Statistika dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensia. .
Jumlah Kata : | Dipublikasikan pada Friday, October 4, 2013
 
Top